Membuat sebuah Sirkuit


Sirkuit di atas didesain untuk membunyikan sebuah alarm saat saklar pemicunya diaktifkan. Alarm akan berbunyi secara konstan sampai saklar reset ditekan. Sirkuit ini bisa digunakan sebagai dasar untuk alarm tanda perampok sederhana, dengan saklar pemicu berupa bantalan tekanan.

Deskripsi Sirkuit: Dengan semua sistem listrik, sirkuit ini dibagi menjadi masukan, proses, dan keluaran. Masukan di sirkuit ini adalah saklar pemicu. Dari apa yang telah disebutkan, masukan ini dapat berupa bantalan tekanan atau sensor jendela. Disni, kita akan menggunakan saklar tombol.

Bagian proses dari sirkuit diperlihatkan di atas. Saklar pemicu mengaktifkan transistor dan memberi listrik kepada relay yg pada akhirnya menutup relay kontak RC1 & RC2. RC1 memastikan bahwa bahkan jika pemicu dilepas, relay masih beroperasi. Ini berarti RC2 juga tertutup. RC2 mengoperasikan keluaran dari sistem.

Bagian keluaran dari sirkuit diperlihatkan juga di atas. Dengan relay kontak RC2 yang tertutup, sebuah bel dan bohlam diaktifkan. Relay kontak RC2 tidak akan terbuka sampai saklar reset dioperasikan. Saklar reset menghubungkan basis dan emitor dari transistor, menyebabkan relay terlepas.

Relay

Setelah mengenal semua komponen, mari mengenal lebih dekat tentang relay.


Sebelum meletakkannya ke dalam sirkuit, kita harus mengetahui hubungannya.


Inilah bagian dalam relay. Dengannya, akan sangat mudah bagi kita untuk merencanakan sirkuit. Setelah memastikan sirkuit yang akan kita buta, langkah pertama adalah membuat prototipe.  Untuk melakukannya, kita membutuhkan “proto-board”, atau sering kita sebut “bread-board”.

Bread-board


Ini adalah bread-board yang digunakan untuk membuat dan mengetes sirkuit prototipe. Ini digunakan karena mudah untuk memasang dan melepas komponen hanya dengan memasukkannya ke dalam lubang di papan. Namun, karena mudah memasang dan melepas komponen, tidak disarankan menggunakannya untuk sirkuit final. Ini karena sirkuit yang dibangun di bread-board tidak akan kokoh.

Tepat di balik lubang pada papan, ada jalur konduktor. Setiap komponen yang didorong melewati lubang akan bersentuhan dengan jalur tersebut. Jalur ini berjalan dengan 2 arah yang berbeda.

Jalur atas dan bawah berjalan paralel satu sama lain. Fitur lainnya adalah jalur ini melewati keseluruhan panjang dari papan dan tidak putus walaupun ada jarak diantara lubang. Jalur ini biasanya untuk jalur listrik


Jalur di tengah papan berjalan di sebelah kanan jalur listrik. Tidak seperti jalur sebelumnya, jalur initerputus di bagian tengahnya. Hal ini sangat berguna saat menggunakan komponen seperti relay atau sirkuit yang terintegrasi, yang diletakan pada celah di tengah sirkuit. Ini adalah rancangan bread-board untuk sirkuit kita.


Wire Stripper


Sebelum menggunakan kabel, kita harus menanggalkan insulasi di sekitar kabel. Cara terbaik melakukan ini adalah dengan menggunakan wire stripper. Gambar di atas adalah wire stripper. Cara menggunakannya adalah sebagai berikut:


Gunakan wire cutter layaknya gunting…


…lalu tarik wire cutter, insulasi pun terlepas dari kabel

Solder

Sekarang, kita telah mengetahui semua yang dibutuhkan untuk membangun sirkuit di bread-board. Lalu, kita akan membuat sirkuit final kita menggunakan stripboard. Ini sama seperti bread-board, hanya saja terbuat dari tembaga. Komponen dipasangkan ke stripboard dengan menggunakan solder. Solder membuat elektrisitas melewati setiap komponen dan jalur dari tembaga. Proses ini disebut soldering. Berikut adalah alat yang digunakan:

Kawat solder memiliki titik leleh yang rendah. Kita menggunakannya dengan cara melelehkannya di atas sirkuit untuk menciptakan kontak.


Besi solder akan menjadi sangat panas. Kita menggunakannya untuk melelhkan kawat solder.

Langkah-langkah menyolder adalah sebagai berikut:

1.       Tempelkan komponen sepanjang papan, sehingga mengenai sis tembaga dari papan.

2.       Aplikasikan besi solder kepada bagian tembaga dan komponen.

3.       Tunggu 1-2 detik agar besi solder memanaskan papan dan komponen.

4.       Aplikasikan solder ke dasar komponen dan jalur tembaga, tunggu hingga meleleh.

5.       Pindahkan besi solder dan biarkan solder pada jalur tembaga hingga dingin.

Pemotong Stripboard


Ini adalah alat yang digunakan untuk memotong jalur tembaga pada stripboard. Untuk memotong, gunakanlah seperti obeng. Caranya adalah sebagai berikut:


Letakkan papan pada permukaan rata, dorong pemotong stripboard ke lubang dimana kita ingin memotong jalur tembaga, lalu putar pemotongnya.


Pemotong masuk ke dalam jalur, melepaskan bagian tembaga yang konduktif.

Ini adalah bagian bekas pemotong stripboard.

Sekarang, jalurnya terpotong, relay tidak akan terkena arus pendek.

Rangkaian Campuran

Hai semua, saya Evan Enggana Andika dari EL-42-01.  Postingan saya ini akan membahas contoh soal rangkaian campuran.

Diketahui sebuah rangkaian seperti pada gambar di bawah ini

Jika R1 = 3, R2 = 20, R3 = 30, dan V = 3, maka tentukan:

  • Hambatan pada bagian paralel (Rparalel)
  • Hambatan total (Rtotal)
  • Tegangan pada bagian paralel (Vparalel)
  • Arus pada R2 dan R3 (I2 dan I3)

Jawab:

  • Rparalel = (R2*R3)/R2+R3 = (20*30)/20+30 = 600/50 = 12 Ω
  • Rtotal = R1+Rparalel = 3+12 = 15 Ω
  • Sebelum mencari tegangan pada bagian paralel, kita harus menentukan arus yang masuk terlebih dulu

I = V/Rtotal = 3/15 = 0.2 A

Jika I = 0.2 A, maka:

V1+Vparalel = 3 → (I*R1)+Vparalel = 3 → (0.2*3)+Vparalel = 3 → 0.6+Vparalel = 3 → Vparalel = 2.4 v

  • I = V/R

I2 = Vparalel/R2 = 2.4/20 = 0.12 A

I3 = Vparalel/R3 = 2.4/30 = 0.08 A

Jika dijumlah, I2+I3 = 0.2 A, sama seperti I (arus) masuk pada poin sebelumnya

Sekian pembahasan contoh soal rangkaian campuran dari saya 😉